Subscribe to Wordpress Themes Demo

CTR 360, SuperFly II 'n Total90 Laser III Mana Yang Anda Pilih?

Nike memproduksi tiga sepatu berteknologi tinggi dalam beberapa bulan terakhir. CTR 360 Maestri, Mercurial Vapor Superfly II dan Total90 Laser III adalah produk mereka.

Tiga produk Nike ini didesain untuk memaksimalkan kinerja para pemain yang mengenakannya. Dan masing-masing produk memiliki karakter tersendiri.
CTR 360 Maestri misalnya. Sepatu ini lebih diperuntukkan untuk pemain yang lebih berkarakter sebagai gelandang kreatif, pengatur tempo dan serangan. Nike pun menunjuk Cesc
Fabrgeas sebagai duta mereka.

CTR 360 berbahan sintetis kanguru, yang membuat sepatu ini lebih ringan dan sangat sedikit menyerap air. Karena alasan ini juga CTR360 bisa lebih memudahkan pemain untuk menerima, mengontrol dan mendistribusikan bola.

Sementara Superfly II diperuntukkan kepada pemain yang mengandalkan kecepatan, seperti

Ciri khas Superfly II adalah adanya penyempurnaan alas bagian depan untuk memaksimalkan traksi, atau bisa dibilang daya cengkeram, di lapangan rumput alami. Penyempurnaan ini dilakukan karena terinspirasi oleh kasus-kasus pemain yang terpeleset.

Oleh Nike, ciri khas ini disebut traction on demand, di mana sepatu yang dimaksud harus punya bagian alas depan—yang bersentuhan langsung dengan jempol kaki—yang adaptif, dan mampu mengatur secara otomatis tinggi rendahnya sampai dengan 3 milimeter, berdasarkan tekanan yang diberikan pemain saat bermanuver. Daya cengkeram pada bagian jempol kaki sebagai tumpuan utama saat berlari dan bermanuver menjadi fokus utama penyempurnaan ini.

Hanya saja, bagi pemain yang punya tipe telapak kaki lebar, adaptasi terhada
p Superfly II membutuhkan waktu. Dengan model potongan yang cenderung menyempit di bagian depan, pemain bertelapak kaki lebar akan merasakan tekukan yang kurang nyaman saat bertumpu pada ujung kaki. Tapi, perasaan tidak nyaman itu hanya akan berlangsung sepuluh menit. Setelahnya, pemain akan menunjukkan performa kecepatan yang jauh lebih baik.

Sedangkan Total90 Laser III didesain untuk meningkatkan kekuatan dan akurasi. Sepatu generasi baru itu memiliki fitur teranyat berupa zona menyerang dengan konfigurasi baru yang disebut 'Shot Shield'.

Desainer Nike membongkar biomekanik penendangan bola menjadi elemen-elemen spesifik untuk membantu mereka mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai relasi antara sepatu dan bola. Perhatian khusus diberikan kepada bagian punggung telapak kaki dan bagaimana para pemain menyentuh dan melengkungkan bola.

Hasilnya adalah 'Shot Shield' yang baru diciptakan untuk tendangan bola yang lebih bersih yang akan meningkatkan kekuatan, lengkungan bola dan akurasi. Fernando Torres, yang menjadi duta Nike untuk Total90 Laser III, menegaskan jika sepatu ini adalah jaminan mutu untuk para penyerang.

Total90 Laser III terbuat dari kulit sintetis Teijin dengan kualitas premium, atau kulit yang premium untuk penyesuaian, kenyamanan dan penampilan yang lebih menyeluruh.

Tim desain Total90 laser III juga memposisikan ulang lubang tali sepatu kepada posisi yang lebih asimetrikal untuk memberikan permukaan tendangan yang lebih bersih dan penyesuaian yang lebih baik dari sepatu bola. Stabilitas dan kenyamanan ditingkatkan dengan diperkuatnya alas tumit bagian luar dan bagian sol sepatu.

Dengan tiga produk ini, calon konsumen bisa dengan mudah memilih mana produk yang cocok untuk digunakan sehingga bisa semakin memaksimalkan kemampuan yang dipunyai dan karakter bermain mereka.

Anda pilih mana?

HEAD TO HEAD: Liverpool vs Chelsea

Duel ini akan menjadi laga menentukan bagi Chelsea dalam upaya mereka merebut gelar juara Liga Primer Inggris. Chelsea wajib memenangi laga ini bila tidak ingin Manchester United yang bertanding tiga jam berikutnya memanfaatkan keuntungan.

Kedua tim sudah bertemu sebanyak 133 kali di ajang Liga Primer Inggris sejak 25 Desember 1907. Dari ratusan pertemuan itu, Liverpool unggul 60 kali, sementara Chelsea memetik kemenangan 45 kali. Sedangkan 28 pertandingan berakhir imbang.

Rekor kemenangan kandang Liverpool atas Chelsea cukup jauh. Bermain di hadapan publiknya sendiri, The Reds mampu menundukkan tim asal London itu sebanyak 44 kali, dan 14 kali imbang, serta hanya menelan delapan kekalahan. Gol memasukkan dan kemasukan Liverpool di kandang sendiri adalah 140-67.

Entah kebetulan atau tidak, baik Liverpool mau pun Chelsea mengalami nasib yang sama dalam tiga pertandingan terakhir mereka. Di luar leg kedua semi-final Liga Europa, sebelum meraih kemenangan atas Burnley, Liverpool dikalahkan Atletico Madrid dan mengalahkan West Ham

Di lain sisi, usai menundukkan Bolton Wanderers, The Blues ditekuk Tottenham Hotspur, dan terakhir menggilas Stoke City.

Untuk pertandingan kali ini, Chelsea lebih diuntungkan kebugaran fisik pemainnya, karena mereka tidak melakukan pertandingan pada pertengahan pekan. Sedangkan Liverpool sudah terkuras tenaganya untuk menyelesaikan laga semi-final Liga Europa dengan perpanjangan waktu.

Sepuluh pertemuan terakhir kedua tim:

4 Oktober 2009 Chelsea 2-0 Liverpool
1 Februari 2009 Liverpool 2-0 Chelsea
26 Oktober 2008 Chelsea 0-1 Liverpool
10 Februari 2008 Chelsea 0-0 Liverpool
19 Agustus 2007 Liverpool 1-1 Chelsea
20 Januari 2007 Liverpool 2-0 Chelsea
17 September 2006 Chelsea 1-0 Liverpool
5 Februari 2006 Chelsea 2-0 Liverpool
2 Oktober 2005 Liverpool 1-4 Chelsea
1 Januari 2005 Liverpool 0-1 Chelsea

Barcelona-Valencia Capai Kesepakatan Untuk David Villa?

Harian Spanyol melaporkan Barcelona dan Valencia telah mencapai kesepakatan awal seputar transfer David Villa.


Barcelona, seperti dilaporkan Marca, Jumat (30/4), telah mencapai kesepakatan awal dengan Valencia untuk transfer David Villa di musim panas.

Menurut harian Spanyol itu, Barcelona telah setuju secara verbal untuk menebus Villa dari Valencia dengan nilai transfer yang mencapai 40 juta euro.

Namun demikian bentuk kesepakatan tidak berbentuk uang transfer, tapi sebagian kesepakatan dirupakan dalam bentuk barter Alexander Hleb dan Bojan Krkic dengan tambahan dana dalam jumlah tertentu.

David Villa juga sebelumnya sudah menyatakan kesediaannya bergabung dengan Barcelona selama Valencia diuntungkan dengan kesepakatan transfer dirinya.

PERANG BINTANG:

Barcelona vs Inter Milan

Pertarungan di lini tengah akan menjadi penentu karena kedua tim dihuni deretan gelandang terbaik.

Barcelona harus bekerja keras. Kekalahan 3-1 dari Inter Milan pada semi-final pertama menjadikan Barca bertarung habis-habisan. Mereka butuh kemenangan minimal 2-0 pada semi-final kedua di Nou Camp, Kamis (29/4) dinihari WIB.

Kedua tim dihuni deretan pemain bintang. Tak heran bila duel penentuan bakal menjadi ajang perang bintang.

Victor Valdes vs. Julio Cesar

Valdes akan menjadi kunci permainan. Bila kembali kebobolan, peluang Barca bakal makin tipis.


Namun, Barca tak perlu khawatir. Performa Valdes tak pernah anjlok. Bahkan, ia makin matang sehingga pertahanan Barca tetap solid.

Karena itu agak mengherankan bila Valdes tak pernah dipanggil timnas senior. Kabar terakh
ir, pelatih timnas Vicente del Bosque berniat membawanya ke Afrika Selatan.

Julio Cesar merupakan generasi baru kiper Brasil yang tak sekadar menjadi pelengkap di tim Samba. Pertahanan terakhir Inter yang sulit ditembus. Terbukti, gawang Inter paling sedikit

Tugas berat akan diembannya karena lini depan Barca akan membombardir gawangnya. Namun ketangguhannya menjadi poin penting bagi Inter.



Dani Alves vs. Maicon
Sama-sama menempati sebagai bek kanan sehingga tak bertemu secara langsung. Namun, keduanya akan saling unjuk kebolehan demi memperebutkan satu posisi di timnas Brasil.

Baik Alves dan Maicon selalu mengambil peranan dalam membangun serangan dari sisi kanan.

Dengan kebutuhan minimal dua gol, peran Alves menjadi makin penting bagi Barca. Dirinya tak hanya mengawal pertahanan Barca tapi juga melapis serangan.

Serangan yang dibangunnya dan diakhiri dengan umpan silang akan menjadi salah satu andalan Barca bila menempatkan Zlatan Ibrahimovic di depan. Ini menjadi variasi serangan bila Lionel Messi kembali dimatikan.

Pertahanan Inter menjadi lebih solid karena ada Maicon. Ia selalu muncul untuk menutup celah pertahanan tim. Lebih dari itu, ia kerap melapis serangan Inter.



Xavi Hernandez vs. Esteban Cambiasso

Tak ada Xavi, Messi bakal mati kutu. Sebagai penyelesai akhir, Messi butuh
bola-bola matang dari Xavi.

Gelandang visioner ini akan menjadi penentu irama permainan Barca. Karena itu, ia harus mendapat perlindungan agar leluasa sebagai pengatur sekaligus memberi bola-bola bagus untuk Messi, Pedro atau Ibrahimovic.

Inter memiliki Cambiasso yang menjadi tiang utama di lini tengah. Dia akan mengacaukan alur serangan Barca. Cambiasso juga menjadi pemain pertama yang menghadapi serangan Barca.



Lionel Messi vs. Wesley Sneijder

Pemain dengan karakter berbeda namun menjadi roh kekuatan masing-masing tim. Saat mereka dimatikan, tim kehilangan separuh kekuatannya.

Messi dipastikan menjadi tumpuan utama Barca untuk membobol gawang Inter. Tugas makin berat karena Barca harus mencetak dua gol untuk membuka peluang lolos ke final dua kali berturut-turut.

Pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza, Messi dimatikan rekan-rekannya di timnas Argentina, Javier Zanetti dan Cambiasso.

Sneijder menjadi teka-teki bagi Barca. Cedera paha membuat ia diragukan tampil. Namun kabar terakhir, ia sudah berlatih kembali. Meski kondisinya baru fit 90 persen, Sneijder tetap akan dimainkan oleh pelatih Jose Mourinho.

Motivasi kuat Sneijder yang ingin meraih trophy Liga Champions pada tahun
pertama bersama Inter mendorongnya untuk tampil habis-habisan. Ia ingin membuktikan Real Madrid telah melakukan kesalahan besar dengan mencampakkannya.

Pembuktian makin nyata bila Inter tampil di final yang digelar di kandang
Madrid, Santiago Bernabeu.



Zlatan Ibrahimovic vs. Diego Milito

Perburuan gol yang dilakukan Barca akan bertumpu pada ketajaman Ibrahimovic. Kelebihan striker Swedia ini karena pernah bermain di Inter akan menjadi kunci.

Dirinya tentu hafal dengan karakter dan strategi lini belakang Inter. Sebagai penyelesai akhir, Ibrahimovic bakal menjadi target umpan silang Alves.

Milito menjadi kekuatan Inter. Satu saja gol yang dilesakkannya bakal membuat Barca ketar-ketir. Harapan mereka bisa dipupuskan oleh Milito.

Dirinya akan menjadi momok pertahanan tuan rumah. Ironisnya, ia akan berhadapan dengan adiknya, Gabriel Milito yang menjadi tulang punggung pertahanan Barca.



Pep Guardiola vs. Jose Mourinho

Kerja keras bakal dilakoni Guardiola. Dia harus mematangkan strategi untuk mengejar defisit dua gol. Bukan pekerjaan mudah bagi Guardiola meski timnya
bermain di kandang sendiri.

Barca lebih sering menemui kesulitan bila lawan memiliki pertahanan solid.
Guardiola lebih merasa nyaman menghadapi tim yang sama-sama bermain ofensif.

Mourinho bukan pelatih kelas teri. Tim-tim yang ditanganinya tak pernah mengecewakan saat bermain di kandang lawan. Bahkan laga tandang kerap menjadi penentu sukses timnya seperti saat menghadapi Chelsea.

Tampaknya Mourinho makin mengukuhkan sebagai pelatih yang tidak hanya jago meramu strategi tapi juga motivator ulung.

HASIL DRAWING PIALA INSONESIA 2010


Grup A:
Sriwijaya FC Palembang
PSPS Pekan Baru
Semen Padang
Persikabo Bogor

Grup B:
Persela Lamongan
Persija Jakarta
Persikab Kabupaten Bandung
Persiba Bantul

Grup C:
Pelita Jaya Karawang
Persib Bandung
Persipasi Bekasi
Persita Tangerang

Grup D:
Persik Kediri
Persitara Jakarta Utara
Persibo Bojonegoro
PSBI Blitar (pengganti Persekam Metro)

Grup E:
Arema Malang
Persijap Jepara
Deltras Sidoarjo
PS Mojokerto Putra

Grup F:
Persebaya Surabaya
Prsema Malang
Persikapro Probolinggo
Persidafon Dafonsoro

Grup G:
Persisam Samarinda
Bontang FC
Persiba Balikpapan
Persemalra Maluku Utara

Grup H:
Persipura Jayapura
Persiwa Wamena
PSM Makasar
Persiram Raja Ampat